Membaca Jangka Sorong Metrik Ketelitian 0,02 mm
Jangka sorong merupakan alat ukur yang presisi. Jangka sorong banyak digunakan untuk mengukur dimensi suatu benda, seperti mengukur panjang benda, tebal, lebar, diamater dalam, kedalaman lubang atau mengukur bagian bertingkat.Gbr 1. Jangka sorong metrik
Pada jangka sorong terdapat dua skala, yaitu skala utama yang terdapat pada rangka atau batang jangka sorong dan skala vernier yang terdapat di bagian rahang geser (gambar 1).
Untuk jangka sorong metrik, skala utama ini ditandai dengan satuan ukuran cm dan mm, di mana setiap 1 bagiannya mempunyai jarak 1 mm.
Gbr 2. Skala utama dan skala vernier pada jangka sorong
Sementara itu skala vernier pada jangka sorong dengan ketelitian 0,02 mm dibagi menjadi 50 bagian yang sama. Kelima puluh bagian skala vernier ini sama dengan panjang 49 mm skala utama (gambar 2). Oleh karenanya, jarak dari setiap bagian skala vernier adalah, 49 : 50 = 0,98 mm.
Gbr 2. Skala utama dan skala vernier pada jangka sorong
Sementara itu skala vernier pada jangka sorong dengan ketelitian 0,02 mm dibagi menjadi 50 bagian yang sama. Kelima puluh bagian skala vernier ini sama dengan panjang 49 mm skala utama (gambar 2). Oleh karenanya, jarak dari setiap bagian skala vernier adalah, 49 : 50 = 0,98 mm.
Pengukuran terkecil Jangka Sorong
Pengukuran terkecil jangka sorong dapat ditentukan sebagai berikut,
Pengukuran terkecil = Nilai satu bagian skala utama : Jumlah bagian skala vernier.
Pengukuran terkecil = 1 mm : 50 = 0,02 mm.
Pengukuran terkecil jangka sorong dapat juga ditentukan dengan cara seperti berikut,
Pengukuran tetkecil = Nilai satu bagian skala utama - Nilai satu bagian skala vernier.
Pengukuran tetkecil = 1 mm - 0,98 mm = 0,02 mm.
Pengukuran terkecil sering disebut juga sebagai ketelitian dari jangka sorong.
Pengukuran terkecil jangka sorong dapat juga ditentukan dengan cara seperti berikut,
Pengukuran tetkecil = Nilai satu bagian skala utama - Nilai satu bagian skala vernier.
Pengukuran tetkecil = 1 mm - 0,98 mm = 0,02 mm.
Pengukuran terkecil sering disebut juga sebagai ketelitian dari jangka sorong.
Membaca Jangka Sorong
Tahapan membaca hasil pengukuran jangka sorong adalah sebagai berikut :1. Membaca nilai pada skala utama. Ini bisa dilakukan dengan cara melihat nilai pada skala utama sebelum atau di sebelah kiri tanda atau garis nol dari skala vernier.
2. Membaca nilai pada skala vernier. Caranya dengan melihat secara seksama garis pada skala vernier yang berhimpit atau tepat segaris lurus dengan salah satu garis pada skala utama. Kemudian nilainya dikalikan dengan ketelitian jangka sorong.
3. Tambahkan nilai pembacaan pada skala utama dengan nilai pembacaan pada skala vernier tersebut.
Contoh 1
Sebagai contoh, dari pengukuran suatu benda dengan jangka sorong didapat hasil pengukurannya seperti gambar di bawah.
Cara membaca,
▪Nilai pada skala utama di sebelah kiri atau sebelum tanda 0 dari skala vernier adalah 5,2 cm atau 52 mm (panah merah).
▪ Garis pada skala vernier yang berhimpit atau persis segaris lurus dengan salah satu garis pada skala utama adalah garis ke 4 (panah biru). Dengan demikian nilai pembacaan skala vernier adalah, 4 x 0,02 mm = 0,08 mm.
▪ Pembacaan jangka sorong, 52 mm+ 0,08 mm = 52,08 mm.
Contoh 2
Pada pengukuran sebuah benda diperoleh hasil pengukurannya seperti terlihat pada gambar dibawah,
▪ Nilai pada skala utama sebelum tanda 0 pada skala vernier adalah 3,5 cm atau 35 mm (panah merah).
▪ Garis pada skala vernier yang bertepatan segaris dengan salah satu garis pada skala utama adalah garis ke 8 (panah biru).
Dengan demikian nilai pembacaan pada skala vernier adalah, 8 x 0,02 mm = 0,16 mm.
▪ Maka pembacaan jangka sorong menjadi, 35 mm + 0,16 mm = 35,16 mm.
Contoh 3
Dari pengukuran dimensi suatu benda, didapat hasil pengukurannya seperti terlihat pada gambar di bawah.
Gbr 5. Hasil pengukuran 24,72 mm
▪ Nilai pada skala utama di sebelah kiri tanda 0 pada skala vernier adalah 24 mm (panah merah).
▪ Garis pada skala vernier yang tepat segaris dengan garis pada skala utama adalah garis ke 36 (panah biru). Dengan demikian nilai pembacaan pada skala vernier menjadi, 36 x 0,02 mm = 0,72 mm.
▪ Pembacaan jangka sorong, 24 mm + 0,72 mm = 24,72 mm.
Gbr 6. Hasil pengukuran 61,56 mm
▪ Pembacaan skala utama, 61 mm.
▪ Pembacaan skala vernier, 28 x 0,02 = 0,56 mm
▪ Pembacaan jangka sorong, 61 mm + 0,56 mm = 61,56 mm.
Contoh 4
Misalkan panjang suatu benda diukur dengan jangka sorong dan hasil pengukurannya seperti gambar di bawah ini,Gbr 6. Hasil pengukuran 61,56 mm
▪ Pembacaan skala utama, 61 mm.
▪ Pembacaan skala vernier, 28 x 0,02 = 0,56 mm
▪ Pembacaan jangka sorong, 61 mm + 0,56 mm = 61,56 mm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar